Rasanya semua orang tau, kalo Biola adalah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain. Nada paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola: biola alto, cello&double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yg tertinggi.Tapi, nggak semua orang lho bisa mainin biola. Karena biola masih belum begitu akrab di Masyarakat kita khususnya di Lampung.
Teguh Wicaksono , Kevin Anggiat dan beberapa temannya adalah Pemuda Lampung yang punya kesukaan bermain biola. Berawal dari bergabung dalam sebuah Group Facebook Biola Lampung, mereka saling berbagi informasi tentang Biola. Dalam beberapa kali pertemuan mereka berinisiatif ingin membentuk sebuah komunitas yaitu Komunitas Biola Lampung yang sekarang biasa disapa dengan 'KOBILA'. Berawal dari 5 orang, Kobila resmi dibentuk tanggal 16 Agustus 2014 dengan tujuan menunjukan eksistensi pemain biola dan juga sebagai wadah bagi masyarakat Lampung yang ingin bermain alat musik biola.
Belajar biola memang tidak mudah karena harus memiliki kesabaran dan feeling yang kuat. Tidak seperti halnya alat musik yang lain, suara yang dikeluarkan oleh biola merupakan cerminan emosi penggeseknya. @KhairaSofa salah satu anggota Kobila menuturkan, butuh waktu 5 bulan untuk belajar biola sampai Ia bisa memainkannya. Suasana kekeluargaan dan saling suport-lah yang membuat para anggota komunitas kobila dapat belajar biola dengan perasaan yang nyaman sehingga dapat konsisten sampai saat ini.
Foto : Perform Komunitas Biola Lampung (Kobila) yang pertama kali
Diumur yang masih seumur jagung, kobila sudah banyak tampil di beberapa event besar di Lampung. Sampai saat ini, kobila memiliki 20 anggota aktif yang terdiri dari Pelajar SD, SMP, SMA, Mahasiswa bahkan pekerja. Kobila terbuka untuk umum, siapapun boleh ikut bergabung untuk belajar atau sekadar ingin tau tentang biola. Kobila melakukan latihan seminggu sekali di Komplek Kampus Universitas Lampung.
Comments