MESKIPUN kemunculannya cukup mengejutkan, kiprah politik Zulkifli Hasan tidak diragukan. Putra kelahiran Lampung itu pun dipercaya menggantikan Hatta Radjasa sebagai sekretaris jenderal Partai Amanat Nasional periode 2005--2010.
Dibanding dengan Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, Zulkifli, demikian dia biasa dipanggil, terasa lebih populer. Karier politik pengajar tamu di Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta itu cukup meroket.
Pada 2000--2005 misalnya, dia menjadi ketua Departemen Logistik di DPP PAN. Posisi itu yang akhirnya mengantar alumnus FE Universitas Krisnadwipayana Jakarta itu sebagai ketua Fraksi PAN DPR.
Yang agak sama dengan Soetrisno Bachir adalah pengalamannya yang mumpuni di bidang bisnis. Ada deretan panjang jabatan strategis yang diraih Zul. Sejak 1988 hingga sekarang, mantan aktivis lembaga buruh tani dan nelayan PW Muhammadiyah ini menjadi presiden direktur atau komisaris utama beberapa perusahaan.
Hingga SMA, masa kecil Zul dihabiskan di Lampung. Kedekatan emosional bapak empat putra/putri ini dengan kampungnya teramat erat. Saban Idulfitri, Zul menggelar halalbihalal di rumahnya, Desa Pisang, Penengahan, Lampung Selatan.
Selama menggeluti politik praktis, Zulkifli menyadari betul citra partai politik dan DPR di mata masyarakat kini kurang baik. "Ada jarak yang luar biasa antara rakyat dengan partai politik. Apa yang diinginkan rakyat berbeda dengan keputusan partai politik. Mengapa masyarakat benci dengan partai politik karena di partai politik tidak terjadi praktik kompetisi. Keputusan partai juga hanya dilakukan satu orang," ujarnya.
Itu sebabnya, Zulkifli Hasan berupaya memperbaiki kepemimpinan di partai politik. Ia dianggap berhasil memimpin pembaruan dan pengembangan sistem dan konsep manajemen di parpol. Atas prestasinya itu, Sekolah Tinggi Manajemen Pusat Pelatihan Manajemen (ST-PPM) menganugerahkan Kadarman Award kepada Zulkifli.
Anugerah ini cambuk bagi Zul untuk memperbaiki diri dan parpolnya. "Jika internal parpol tidak melakukan demokratisasi, ke eksternal juga mustahil," kata dia.
Kendati sudah menjadi orang penting di Jakarta, baik selama masa reses legislatif maupun pada saat tertentu ia tidak pernah lupa pulang ke Lampung menyaksikan langsung perkembangan daerahnya. Dari 17 anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung, boleh jadi hanya Zulkifli-lah yang paling sering pulang kampung.
"Saya tetap datang ke Lampung, meski sepekan sekali. Sebab, saya merupakan wakil masyarakat Lampung dalam DPR dan akan mendengarkan dan menampung keluhan masyarakat di sini," ucap Zulkifli.
Ia juga dikenal wartawan, khususnya di Lampung, sebagai narasumber yang enak diajak bicara. Dia nyaris tidak pernah mengatakan off the record. Ia narasumber yang menyenangkan. Ia pun tidak pernah ragu-ragu mengeluarkan pernyataan politik karena punya argumentasi yang kuat.
Jelas benar Zulkifli menguasai persoalan, berbagai persoalan, dan dapat memprediksi akan sebesar apa sebuah isu jika dilanjutkan atau dihentikan. Ia juga tidak khawatir bicaranya akan menyinggung pihak-pihak lain.
Lagi-lagi hal ini karena ia dapat mengukur dampak pernyataannya di kemudian hari. Ada satu hal lagi yang membuat banyak orang, apalagi wartawan, menaruh simpati kepada Zulkifli Hasan: Kalau ditelepon selalu diangkat!
Selama menjadi anggota DPR, Zulkifli memperlihatkan perhatian yang bagus kepada petani. Saat panen raya di Pekon Wates, Gadingrejo, Tanggamus, ia menjanjikan pinjaman sekaligus membina petani agar mendapatkan hasil maksimal.
"Saya akan bantu Rp5 juta untuk pinjaman modal dalam setiap hektare lahan, tetapi hasilnya harus di atas 10--12 ton per hektare menggunakan pupuk organik. Termasuk tenaga penyuluh," ujar dia.
Ketika disinggung jika produk petani di bawah 10 ton per hektare lahannya, Zulkifli mengatakan modal pinjaman tersebut tidak perlu dikembalikan. "Sebagai contoh, saya baru bisa membantu untuk 10 hektare untuk wilayah Wates."
Zulkifli juga menaruh perhatian khusus pada kelangkaan pupuk yang menjadi masalah rutin petani setiap musim tanam. Ia mencermati tiga faktor utama penyebab kelangkaan pupuk, pertama karena pengaturan yang tidak tepat (mismatch). Banyak daerah yang kebutuhan riilnya melebihi alokasi.
Kedua, pemakaian pupuk oleh petani melebihi rekomendasi pemerintah. Pemerintah merekomendasikan pemakaian pupuk 250 kg/hektare. Namun, di Jawa Timur dan Jawa Tengah, petani menaburkan pupuk 450--500 kg/hektare. Ketiga, gangguan produksi akibat terhambatnya pasokan gas.
Ketua Pansus Angket DPR
Pada 9 Juli 2008, nama Zulkifli Hasan makin melejit setelah terpilih sebagai ketua Panitia Angket BBM DPR melaluivoting dengan perolehan 28 suara, mengungguli calon dari PDI Perjuangan Bambang Wuryanto yang hanya memperoleh 18 suara. Zulkifli didampingi empat wakil ketua, antara lain Azhar Ramli (F-PG), Bambang Wuryanto (F-PDI-P), Sutan Bhatoegana (F-PD), dan Efiyardi Asda (F-PPP).
Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai ketua Pansus Angket BBM mendapat sambutan positif baik dari fraksi pengusul dan penentang hak angket karena dinilai minim dari unsur resistensi politis. Posisi ketua Panitia Angket sangat strategis di tengah meluasnya penolakan kenaikan harga BBM di Tanah Air. Sedikit saja salah langkah, dampak politis yang timbul sangat menentukan karena bisa saja berujung pada impeachment Presiden.
Dua hari kemudian, Zulkifli memastikan hak angket kenaikan harga BBM tidak akan diarahkan untuk pemakzulan Presiden, tetapi lebih difokuskan pada substansi penyelidikan soal kebijakan pemerintah. "Kami akan mengurangi muatan politis hak angket dalam penyelidikan ini. Kami akan fokus membongkar praktek politik para mafia BBM-nya," jelasnya dalam forum Diskusi Jaringan Pro-Demokrasi.
Zulkifli menuturkan Panitia Angket akan memulai penyelidikan dari persoalan produksi minyak Indonesia yang setiap tahunnya mengalami penurunan di mana penyelidikan akan diarahkan pada sektor pengelola produksi minyak, yaitu Pertamina. "Kenapa Pertamina kini lebih suka impor minyak terus. Itu yang akan kami selidiki. Dan masih banyak lagi yang akan kami selidiki nantinya," tuturnya. n
BIODATA
Nama: H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M.
Tempat, tanggal lahir: Lampung, 17 Mei 1962
Rumah: Jalan Nusa Indah Raya Blok H No. 1 Kompleks Cipinang Indah, Jakarta Timur
Kantor: 1. Bukit Duri Plaza Blok B 2-3, Jalan Jatinegara Barat No. 54 E, Jakarta Timur, 13320
2. Gedung Nusantara 1 Lantai 19 Ruang 1912, DPR/MPR, Senayan, Jakarta, 10270
E-mail: sespri_fpan@yahoo.com Nomor telepon: 021-5755758 Nomor faksimile: 021 - 5755759
Jabatan:
- Anggota Komisi VI DPR
- Ketua Fraksi PAN DPR
- Menteri Kehutanan Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyone (Periode 2009-2014)
- Ketua MPR
Pendidikan:
* Sekolah Dasar di Lampung, lulus tahun 1975
* Sekolah Menengah Pertama di Lampung, lulus tahun 1979
* Sekolah Menengah Atas (SMA 53) di Jakarta, lulus tahun 1982
* Sarjana Ekonomi (Manajemen), Universitas Krisnadwipayana di Jakarta, lulus tahun 1996
Sumber:
Heri Wardoyo, dkk. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung, 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Bandar Lampung: Lampung Post. Hlm. 355-358
Comments