Budaya Lampung Memang Kaya, Ini Dia Satu Lagi Buktinya!

Budaya Lampung Memang Kaya, Ini Dia Satu Lagi Buktinya! Source Picture : Heru Prasetyo/Tribun Lampung

Beberapa suku bangsa di Indonesia memiliki aksara atau huruf yang digunakan oleh suku aslinya. Termasuk Lampung dengan aksaranya. Aksara atau yang biasa di sebut Had ini berjumlah 20 dengan bunyi huruf antara lain Ka, Ga, Nga, Pa, Ma, Ta, Da, Na, Ca, Ja, Nya, Ya, A, La, Ra, Sa, Wa, Ha, Ga. Aksara ini dalam penggunaaanya dibantu dengan beberapa jenis anak huruf.

Kalo berdasarkan sejarah kemunculannya, para ahli berpendapat Aksara Lampung berasal dari perkembangan Dewdatt Deva Nagari atau disingkat menjadi Devanagari, dikenal juga sebagai Aksara Pallawa dari India Selatan. Aksara Lampung sendiri sebenarnya dipengaruhi dua unsur, yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab lho. Sedangkan berdasarkan bentuk kekerabatannya, Aksara Lampung dekat dengan Aksara Rejang dari Bengkulu, Aksara Rencong dari Aceh, Aksara Lontara dari Makassar, dan Aksara Sunda.

Unsur-unsur yang terdapat dalam Aksara Lampung antara lain huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda serta gugus konsonan, ada juga lambang, angka dan tanda baca. Sebenarnya Aksara Lampung sudah mengalami perkembangan. Dulunya Aksara Lampung ini kompleks banget, oleh sebab itu dilakukanlah penyempurnaan-penyempurnaan hingga dikenal saat ini sebagai Aksara Lampung.

Aksara Lampung

Source Picture: kebudayaanindonesia.net

Saat Kerajaan Sriwijaya berkuasa, Aksara Lampung sudah memasuki daerah Sumatera Selatan. Dapat dikatakan pula, Aksara ini memliki kesamaan dengan aksara lain di luar Lampung. Nah, hal ini disebabkan karena aksara-aksara tersebut bersaudara dimana mereka sama-sama turunan aksara India.

Aksara Lampung punya dua kategori, yaitu aksara lama dan aksara baru. Sebagai bentuk pelestarian budaya, Bahasa Lampung yang di dalamnya terdapat pelajaran tentang Aksara, diresmikan oleh pemerintah di Lampung sebagai mata pelajaran muatan lokal pada jenjang pendidikan SD hingga SMP.

Namun meski sudah memasuki era digital, hingga saat ini Aksara Lampung belum terdaftar di Uncode, sehingga penulisan Aksara Lampung masih belum dikenal oleh komputer. Menyikapi hal tersebut, berbagai usaha komputerisasi Aksara Lampung sudah pun dilakukan oleh masyarakat. Usaha yang dilakukan ialah dengan membuat software berupa font yang dapat diaplikasikan langsung saat pengetikan komputer. Pada awalnya, komputerisasi Aksara Lampung dilakukan oleh Hery Fajar Isnawan dan wawan Supriadi, namun komputerisasi selanjutnya dilakukan oleh Mohammad Yuzariyadi dengan adanya sedikit penyempurnaan.

Gilang Jaka Pramana

About the Author

Gilang Jaka Pramana Living large and taking charge! | Autodidactic Blogger and Creativepreneur.


Comments

    • Belum ada komentar pada artikel ini...