Nyeruit, Ritual Makan yang Sarat akan Makna

Nyeruit, Ritual Makan yang Sarat akan Makna Source Picture : duniaindra.com

Bagi kamu yang bukan asli Lampung, kata seruit pasti asing dan jarang kamu dengar. Seruit sendiri adalah sejenis makanan yang terdiri dari banyak campuran. Namun sebenarnya, seruit adalah sejenis sambal yang digunakan untuk makan bersamaan dengan beberapa campuran makanan lain. Seruit bagi masyarakat Lampung bukan hanya sekedar makanan. Lebih dari pada itu, menyantap seruit sudah menjadi tradisi yang tetap dipertahankan hingga sekarang.

Nyeruit ialah tradisi menyantap seruit yang dilakukan beramai-ramai. Proses menyantap inilah yang unik dari nyeruit. Masyarakat Lampung yang pada dasarnya senang berkumpul dan bersilaturahim, memanfaatkan seruit sebagai makanan yang disantap saat berkumpul bersama-sama.Kumpul-kumpul nggak akan afdol kalau tanpa nyeruit. Begitu pula sebaliknya, nyeruit sendirian juga nggak akan enak dibanding makan nyeruit rame-rame.

Tradisi Nyeruit

Source Picture: yopiepangkey.wordpress.com

Seruit adalah makanan wajib yang biasanya hadir diacara-acara adat, pesta maupun momen-momen berkumpul bareng keluarga. Untuk membuat seruit, dibutuhkan beberapa jenis makanan yang dicampur menjadi satu. Antara lain sambal (sambal untuk seruit juga ada banyak jenisnya, namun yang umum digunakan adalah sambal terasi), ikan sungai baik yang dibakar maupun digoreng, tempoyak (yiatu durian hasil fermentasi), lalapan (seperti daun kemangi daun jambu mete muda, terong lalap, mentimun atau jenis lalapan lain sesuai selera) dan tentuya nasi putih yang masih panas wajib menjadi pelengkap hidangan ini.

Membuat adonan seruit juga terbilang unik. Seluruh bahan-bahan diatas, dicampur menjadi satu dan diaduk hingga rata. Untuk ikan, biasanya dipisahkan dulu antara daging dengan tulangnya. Jadi dari perpaduan tersebut, muncullah sensasi rasa pedas, asam, dan manis pada seruit yang rasanya mantab banget deh. Satu lagi yang jadi ciri khas nyeruit, umumnya seruit ini disantap bukan di meja makan, melainkan lesehan dan makannya pake tangan, alias ga pake sendok. Cara makan kayak ini dijamin bakal nambah kenikmatan dua kali lipat deh.

Meskipun bukan dalam acara adat atau gelaran-gelaran tertentu, masyarakat Lampung asli masih senang neyruit di rumah mereka masing-masing. Sayangnya, saat ini jarang banget restoran yang menyediakan menu makanan ini. Seruit masih kalah tenar dibanding makanan khas daerah lain. Komposisi bahannya yang macem-macem, juga bikin seruit dibandrol dengan harga lebih mahal dibanding makanan lain. 

Gilang Jaka Pramana

About the Author

Gilang Jaka Pramana Living large and taking charge! | Autodidactic Blogger and Creativepreneur.


Comments

    • Belum ada komentar pada artikel ini...