Bandarlampungku.com – Seruit adalah kata yang sering kita dengar saat membahas tentang kuliner khas Lampung. Sayangnya, makanan khas ini justru susah dicari di Lampung sendiri. Karena memang pada awalnya seruit disajikan pada acara-acara keluarga atau adat, yang pada akhirnya tidak semua masyarakat umum bisa mendapatkan dan menikmati seruit dengan mudah. Ini menjadi peluang dan inspirasi bagi para pebisnis kuliner lampung.
Seruit kedondong adalah sebuah tempat makan yang dimulai dari tenda kaki lima di Jl. Z.A Pagar Alam (Samping Indomaret Teknokrat). Menu yang disajikan cukup sederhana yaitu Seruit Lele, Lele Goreng, Ayam Goreng, Tahu Tempe dan minuman Es teh manis. Uniknya buku menu dibuat menggunakan bahasa lampung, bertujuan mengedukasi pelanggan untuk menggunakan bahasa lampung. Seruit kedondong baru seminggu dibuka setiap hari dari jam 18.00 sampai 23.00, tapi karena masyarakat begitu antusias untuk menikmati makanan seruit ini, stok seruit sudah ludes pukul 21.00.
Owner Seruit Kedondong, Roni Yansyah mengatakan “ Seruit Kedondong itu bukan kedondong yang diseruit, tapi kata kedondong diambil dari nama tempat dimana resep seruit yang secara turun temurun diwariskan sampai kepada emak saya, karena beliau penduduk asli kedondong, Pesawaran” jelasnya.
Menu seruit dan cara penyajian yang mencirikan budaya lampung, Ini menjadi langkah sederhana Seruit Kedondong untuk melestarikan budaya lampung. Roni juga mengajak untuk kepada masyarakat khususnya para penggiat usaha untuk turut melestarikan budaya lampung dari hal kecil yang diterapkan pada usahanya.
Comments