Pernah denger tempat yang namanya Pringsewu nggak sebelumnya? Mungkin kamu tahunya itu salah satu daerah di Pulau Jawa. Tapi jangan salah, Pringsewu yang satu ini adanya di Lampung lho. Iya Lampung, Provinsi yang terletak tepat di pintu gerbang Pulau Sumatera.
Layaknya Suriname di Amerika Selatan, Pringsewu adalah daerah di luar Pulau Jawa yang memiliki penduduk suku Jawa asli dengan jumlah yang besar. Sejarah menyebutkan, dulunya Pringsewu adalah tujuan transmigrasi dari Pulau Jawa yang ada di Lampung. Berangsur-angsur para penduduk transmigran tersebut hidup dan membaur dengan warga asli hingga akhirnya terbentuklah Pringsewu layaknya hari ini.
Nggak cuman nama kabupatennya yang kedengeran Jawa tulen, nama-nama kecamatan dan desa-desa pun dibuat dalam versi Jawa yang kental. Misalnya Pardasuka, Ambarawa, Pagelaran, Gading Rejo, Sukoharjo, Banyumas, Adiluwih, Fajaresuk, Waluyojati, Sidoharjo, Podosari dan Rejosari. Kalo mau lebih jelas, kamu bisa mengamati bagaimana kehidupan seharai-hari warga disana yang menggunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi satu sama lain.
Adapun kata Pringsewu, jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti bambu seribu. Hal ini disebabkan karena masyarakat Jawa yang terbiasa menyebut sesuatu berjumlah banyak dengan kata “sewu” atau seribu. Termasuk akhirnya dengan kabupaten ini yang menurut sejarahnya dulu kalangan trasmigran diminta menebang hutan bambu untuk dijadikan pemukiman. Sehingga karena jumlah bambu yang harus ditebang sangat banyak, jadilah daerah ini disebut Pringsewu.
Meski dulunya Pringsewu hanyalah kawasan transmigran, kini image Pringsewu jauh berbeda dibanding dahuku kala. Penduduknya yang dikenal pekerja keras, tingkat pendidikan, serta beragam hasil pembangunan yang kian baik, membuat kabupaten ini tidak kalah di banding kabupaten lain di Lampung. Bahkan karena sarana dan prasaranan pendidikan di Pringsewu amat lengkap dari TK hingga Perguruan Tinggi, kabupaten ini terkenal sebagai kota pelajar.
Saat berkunjung kesana, kamu bakalan langsung disambut tugu selamat datang yang berbentuk bambu melengkung sebagai landmark Kabupaten Pringsewu. Area dekat tugu bambu juga jadi daya tarik tersendiri bagi para pelintas. Pemerintah Pringsewu hingga kini terus melakukan upaya pembangunan yang salah satunya ialah pembuatan rest area di sekitar tugu bambu. Di rest area ini ada banyak jajanan yang bisa kamu nikmati sambil menyaksikan pemanangan. Panorama sawah datar yang dikelilingi bukit-bukit menjulang ditambah dengan aktivitas petani , bikin pemandangan jadi mirip banget deh kayak yang dilukisan-lukisan!
Comments